Kamis, 11 Desember 2014

TOTAL QUALITY MANAJEMEN (TQM) ZIS

TOTAL QUALITY MANAJEMEN ZIS
MAKALAH
DisusunGunaMelengkapi
Mata Kuliah:Manajemen ZIS
DosenPengampu:Bpk Ahmad Furqan
 


Disusunoleh:


                                                                                                              


Di susun oleh :
Ayu Mukhtari (122411070)
Rahmanila Ayu Halimah (12211154)
Muhammad Ridluan (122411131)

PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLMAM NEGERI 
SEMARANG
2014






BAB I
A.    PENDAHULUAN
Di Indonesia sekarang ini perkembangan organisasi pemerintahan seperti Lembaga Amil Zakat yang mengelola dan zakat, infaq dan shodaqoh begitu menjamur sebagai gerakan sosial (civil society). Kenyataannya terjadi gap antara potensi zakat yang besar (20 tryliun) dengan realisasi zakat yang sangat kecil (1 tryliun). Hal tersebut menjadi tuntutan masyarakat yang tinggi akan akuntanbilitas dan transparasi dari LAZ. Tuntutan tersebut menjadi tantangan bagi LAZ untuk melakukan tata kelola yang baik (good governance). Salah satu pengendalian intern dalam hal ini adalah Total Quality Manajemen (TQM).
UU no. 38 tahun. 1999 tentang pengelolaan zakat menjadi payung hukum yang lebih kuat dalam pengelolaan zakat di Indonesia,sebagai upaya untuk mendukung fakta bahwa Indonesia adalah negara yang penduduk muslimnya terbesar di dunia yaitu berjumlah 80% dari sekitar 220 juta penduduk Indonesia adlah sebesar 180 juta penduduk muslim yang berkewajiban menunaikan zakat baik zakat fitrah maupun zakat maal. Kondisi tersebut sebaiknya menjadi potensi zakat yang luar biasa berkaitan dengan upaya penghimpunan zakat.

B. RUMUSAN MASALAH
Ø  Pengertian Total Quality Majemen ( TQM)
Ø  Teori Total Quality Manajemen (TQM)
Ø  Penerapan Total Quality Manajemen (TQM) dalam Lembaga ZIS




BAB II
PEMBAHASAN

A.        Pengertian Total Quality Manajemen

Total quality manajemendapat di defenisikandaritiga kata yang di milikinya, yaitu total (keseluruhan),quality (kualitas, derajat/tingkatkeunggulanbarangataujasa), manajemen (tindakan, pengendalianpengarahan). Dapat di defenisikan TQM adalahsistemmanajemendalam suatu usaha untuk mewujudkan good governance melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, SDM, proses, dan lingkungan.[1]
Adapunpengertian TQM menurutparaahli:
a. Santoso 1992, menyatakanbahwa TQM adalahsistemmanajemen yang mengangkatkualitassebagaistrategiusahadanberorientasipadakepuasanpelanggandenganmelibatkanseluruhanggotaorganisasi.
b.Fandytjiptono 1996, mendefenisikan TQM adalahsuatupendekatandalammenjalankanusaha yang mencobauntukmemaksimumkandayasaingorganisasimelaluiperbaikanterusmenerusatasproduk, jasa, manusia, proses, danlingkungannya.
B.      Teori Total Quality Manajemen (TQM)
a. Menurut Deming[2]
Deming (1986) menyatakan bahwa implementasi konsep mutu dalam sebuah organisasi memerlukan perubahan dalam filosofi yang ada di sekitar manajemen.
Menurut definisi Deming tersebut, di jelaskan bahwa konsep mutu dalam sebuah organisasi atau dalam perusahaan memerlukan perubahan atau perbaikan secara berulang-ulang. Dari teorinya itu Deming ingin menganjurkan agar suatu badan usaha harus mendesign metode produksi serta produk yang mereka miliki memiliki kualitas yang tinggi dan sesuai dengan keinginan pelanggan, karena banyak peruasahaan yang hanya membuat suatu produk berdasarkan keinginan suatu perusahaan atau tanpa melihat manajemen itu sendiri tanpa melihat apa sebenarnya yang pelanggan inginkan.
b. pandangan Crosby
menurut Crosby, kemutlakaan bagi kualitas adalah:
1.      kualitas harus di sesuaikan sebagai kesesuaian terhadap kebutuhan-kebutuhan, bukan sebagai kebaikan, juga bukan sebagai keistimewaan.
2.      Sistem untuk menghaislkan kualitas adalah dengan pencegahan bukan penilaian
3.      Standar kerja harus tanpa cacat, bukan “cukup mendekati tanpa cacat”
4.      Pengukuran kualitas merupakan harga ketidaksuaian , bukan pedoman.
c. pandangan Joseph M. Juran
Adapun karakteristik TQM menurut Joseph M. Juran adalah:
1.      Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen
2.      Sasaran kualitas di masukan dalam rencana bisnis
3.      Jangkauan sasaran di turunkan dari benchmarking: fokus adalahpada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi
4.      Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan
5.      Pelatihan di laksanakan pada semua tingkat
6.      Pengukuran di tetapkan seluruhnya
7.      Manajer terartur meninjau kembali kemajuan dibandingkan dengan sasaran
8.      Penghargaan di berikan untuk performansi terbaik
9.      Sistem imbalan (reward system) di perbaiki Trilogi kualitas (The Quality Trilogy) ; kualitas perencanaan (quality planning),kualitas pengawasan (quality control), perbaikan kualitas (quality improvement)

C.   Penerapan Total Quality Manajemen dalam Lembaga ZIS
Total Quality Manajemen (TQM) merupakan terobosan baru di bidang manajemen yang seluruh aktifitasnya di tunjukan untuk mengoptimalkan kepuasan pelanggan melalui perbaikan proses yang berkesinambungan.[3]
TQM memiliki tiga falsafah dasar yang dapat di tarik sebagai titik pertemuan dari berbagai pendapat tentang TQM, adalah sebagai berikut:

1.      Berfokus pada kepuasan pelanggan (customer focus). Pelanggan internal adalah pekerja berikut atau departemen berikut yang terlibat dalam proses produksi/ penciptaan jasa. Pelanggan eksternal adalah orang atau organisasi yang membeli dan menggunakan produk atau jasa perusahaan.
2.      Pemberdayaan dan pelibatan karyawan. Dalam persaingan yang ketat, karyawan di tuntut untuk memiliki keahlian dan pengetahuan yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Untuk itu perusahaan harus lebih banyak menyediakan pelatihan dan kesempatan untuk terlibat dan proses pengambilan keputusan.
3.      Peningkatan kualitas secara berkelanjutan
Dalam implementasinya proses perbaikan tersebut di jalankan dengan sistem Deming yakni, plan, do , check, and action.(siklus PCDA) yang memutar rodanya terus menerus untuk mencegah terulangnya kerusakan.
Kemudian implementasi TQM pada LAZ, dalam rangka mewujudkan lembaga zakat yang kredibel, salah satu upaya yang harus di lakukan adalah dengan menerapkan TQM. Khususunya pada LAZ, upaya untuk memperbaiki kualitas secara terus menerus dengan cara :
1.      LAZ dapat membuat suatu posisi yang lebih strategis dalam hal pengelolaan zis dengan cara mensosialisakan konsep fiqh yang lebih sesuai.
2.      LAZ dapat meningkatkan hasil yang terbebas dari kerusakan dalam arti yang dapat menghambat operasional lembaga.
Di harapkan dengan perbaikian kualitas secara terus menerus dengan dua cara yaitu dimana LAZNAS dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan dana zis dari muzaki  dan mampu mendistribusikan dana zis kepada mustahik, serta mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara optimal dan akhirnya dapat meningkatkan partisipasi masyarakat kepada keberhasilan lembaga juga menigkatkan daya saing lembaga dalam bentuk kinerja yang tinggi.


Berdasrkan gambar, upaya yang harus di lakukan dalam meningkatkan kualitas bisa dengan memperbaiki posisi organisasi dan meningkatkan output yang terbatas dari kerusakan.[4] Upaya memperbaiki posisi bisa di lakukan dengan memperbaiki jaringan yang banyak atau membuat kantor cabang dan membuat diversifikasi konsepsi fiqh zakat. Kedua upaya upaya untuk memperbaiki posisi tersebut mempunyai tujuan akhir yakni meningkatkan penghimpunan dana zakat, infaq dan shodaqoh. Di sisi lain untuk meningkatkan output yang terbebas dari kerusakan bisa di lakukan dengan berbagai cara seperti: mengurangi biaya operasional, mengimplementasikan manajemen yang terbuka dan transparan, dan melakukan optimalisasi terhadap ptensi-potensi yang ada di  masyarakat. Upaya tersebut pada akhirnya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang pada akhirnya memunculkan pasrtisipasi masyarakat yang besar pula.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Total Quality Manajemen (TQM) merupakan sistemmanajemendalam suatu usaha untuk mewujudkan good governance melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, SDM, .
·         Menurut Deming
Menurut Deming implementasi konsep mutu dalam sebuah organisasi memerlukan perubahan dalam filosofi yang ada di sekitar mananjemen. Dalam perusahaan memerlukan perubahan atau perbaikan secara berulang-ulang.
·         Menurut  Crosby
menurut Crosby, kemutlakaan bagi kualitas. Jadi kualitas harus sesuai dengan kebutuhan bukan hanya sebagai kebaikan atau keistimewaan.
·         Meurut  Joseph M. Juran
Adapun karakteristik TQM menurut Joseph M. Juran antarala lain: kualitas adalah bagian manajemen, sasaran pada kualitas harus di masukan dalam rencana bisnis.






DAFTAR PUSTAKA

Sekaran Uma.2006.Research Methods For Business. Edisi 4 (edisi Bahasas Indonesia). penerbit Salemba Empat. Jakarta
Siswanto Sutoyo & Aldridge, E John. 2005. Good Coorperate Governance: tatakelola perusahaan yang sehat, PT. Damar Mulia, Jakarta.
Soewarsoe Hardjosoedarmo.2002. Total Quality Manajemen.PT. ANDI. Yogyakarta.




[1].Sekaran Uma.2006.Research Methods For Business. Edisi 4 (edisi Bahasas Indonesia).Salemba Empat. Jakarta . Hal.122.

[2].Siswanto Sutoyo & Aldridge, E John. Good Coorperate Governance: tatakelola perusahaan yang sehat, PT. Damar Mulia, Jakarta.2005. hal.94

[3].Soewarsoe Hardjosoedarmo. Total Quality Manajemen.PT. ANDI. Yogyakarta.2002. hal.17

[4]. ibid 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar