TOTAL
QUALITY MANAJEMEN ZIS
MAKALAH
DisusunGunaMelengkapi
Mata Kuliah:Manajemen ZIS
DosenPengampu:Bpk Ahmad
Furqan
Disusunoleh:
Di susun oleh :
Ayu Mukhtari
(122411070)
Rahmanila
Ayu Halimah (12211154)
Muhammad
Ridluan (122411131)
PRODI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI dan
BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLMAM NEGERI
SEMARANG
2014
BAB I
A. PENDAHULUAN
Di Indonesia sekarang ini perkembangan organisasi
pemerintahan seperti Lembaga Amil Zakat yang mengelola dan zakat, infaq dan
shodaqoh begitu menjamur sebagai gerakan sosial (civil society). Kenyataannya
terjadi gap antara potensi zakat yang besar (20 tryliun) dengan realisasi zakat
yang sangat kecil (1 tryliun). Hal tersebut menjadi tuntutan masyarakat yang
tinggi akan akuntanbilitas dan transparasi dari LAZ. Tuntutan tersebut menjadi
tantangan bagi LAZ untuk melakukan tata kelola yang baik (good governance).
Salah satu pengendalian intern dalam hal ini adalah Total Quality Manajemen
(TQM).
UU no. 38 tahun. 1999 tentang pengelolaan zakat
menjadi payung hukum yang lebih kuat dalam pengelolaan zakat di
Indonesia,sebagai upaya untuk mendukung fakta bahwa Indonesia adalah negara
yang penduduk muslimnya terbesar di dunia yaitu berjumlah 80% dari sekitar 220
juta penduduk Indonesia adlah sebesar 180 juta penduduk muslim yang
berkewajiban menunaikan zakat baik zakat fitrah maupun zakat maal. Kondisi
tersebut sebaiknya menjadi potensi zakat yang luar biasa berkaitan dengan upaya
penghimpunan zakat.
B. RUMUSAN MASALAH
Ø Pengertian Total Quality Majemen ( TQM)
Ø Teori Total Quality Manajemen (TQM)
Ø Penerapan Total Quality Manajemen (TQM) dalam Lembaga ZIS
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Total Quality Manajemen
Total quality
manajemendapat di defenisikandaritiga kata yang di milikinya, yaitu total (keseluruhan),quality
(kualitas, derajat/tingkatkeunggulanbarangataujasa), manajemen (tindakan,
pengendalianpengarahan). Dapat di defenisikan TQM adalahsistemmanajemendalam suatu usaha untuk mewujudkan good governance
melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, SDM, proses, dan
lingkungan.[1]
Adapunpengertian
TQM menurutparaahli:
a.
Santoso 1992, menyatakanbahwa TQM
adalahsistemmanajemen yang
mengangkatkualitassebagaistrategiusahadanberorientasipadakepuasanpelanggandenganmelibatkanseluruhanggotaorganisasi.
b.Fandytjiptono
1996, mendefenisikan TQM adalahsuatupendekatandalammenjalankanusaha yang
mencobauntukmemaksimumkandayasaingorganisasimelaluiperbaikanterusmenerusatasproduk,
jasa, manusia, proses, danlingkungannya.
B. Teori Total
Quality Manajemen (TQM)
a.
Menurut Deming[2]
Deming
(1986) menyatakan bahwa implementasi konsep mutu dalam sebuah organisasi
memerlukan perubahan dalam filosofi yang ada di sekitar manajemen.
Menurut
definisi Deming tersebut, di jelaskan bahwa konsep mutu dalam sebuah organisasi
atau dalam perusahaan memerlukan perubahan atau perbaikan secara
berulang-ulang. Dari teorinya itu Deming ingin menganjurkan agar suatu badan
usaha harus mendesign metode produksi serta produk yang mereka miliki memiliki
kualitas yang tinggi dan sesuai dengan keinginan pelanggan, karena banyak
peruasahaan yang hanya membuat suatu produk berdasarkan keinginan suatu
perusahaan atau tanpa melihat manajemen itu sendiri tanpa melihat apa
sebenarnya yang pelanggan inginkan.
b.
pandangan Crosby
menurut
Crosby, kemutlakaan bagi kualitas adalah:
1. kualitas harus di sesuaikan sebagai kesesuaian terhadap
kebutuhan-kebutuhan, bukan sebagai kebaikan, juga bukan sebagai keistimewaan.
2. Sistem untuk menghaislkan kualitas adalah dengan
pencegahan bukan penilaian
3. Standar kerja harus tanpa cacat, bukan “cukup mendekati
tanpa cacat”
4. Pengukuran kualitas merupakan harga ketidaksuaian , bukan
pedoman.
c.
pandangan Joseph M. Juran
Adapun
karakteristik TQM menurut Joseph M. Juran adalah:
1. Kualitas menjadi bagian dari setiap agenda manajemen
3. Jangkauan sasaran di turunkan dari benchmarking: fokus
adalahpada pelanggan dan pada kesesuaian kompetisi
4. Sasaran disebarkan ke tingkat yang mengambil tindakan
5. Pelatihan di laksanakan pada semua tingkat
6. Pengukuran di tetapkan seluruhnya
7. Manajer terartur meninjau kembali kemajuan dibandingkan
dengan sasaran
8. Penghargaan di berikan untuk performansi terbaik
9. Sistem imbalan (reward system) di perbaiki Trilogi
kualitas (The Quality Trilogy) ; kualitas perencanaan (quality
planning),kualitas pengawasan (quality control), perbaikan kualitas (quality
improvement)
C. Penerapan Total Quality Manajemen dalam
Lembaga ZIS
Total Quality Manajemen (TQM) merupakan terobosan baru di
bidang manajemen yang seluruh aktifitasnya di tunjukan untuk mengoptimalkan
kepuasan pelanggan melalui perbaikan proses yang berkesinambungan.[3]
TQM memiliki tiga falsafah dasar yang dapat di tarik
sebagai titik pertemuan dari berbagai pendapat tentang TQM, adalah sebagai berikut:
1.
Berfokus pada
kepuasan pelanggan (customer focus). Pelanggan internal adalah pekerja berikut
atau departemen berikut yang terlibat dalam proses produksi/ penciptaan jasa.
Pelanggan eksternal adalah orang atau organisasi yang membeli dan menggunakan
produk atau jasa perusahaan.
2.
Pemberdayaan dan
pelibatan karyawan. Dalam persaingan yang ketat, karyawan di tuntut untuk
memiliki keahlian dan pengetahuan yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya.
Untuk itu perusahaan harus lebih banyak menyediakan pelatihan dan kesempatan
untuk terlibat dan proses pengambilan keputusan.
3.
Peningkatan
kualitas secara berkelanjutan
Dalam
implementasinya proses perbaikan tersebut di jalankan dengan sistem Deming
yakni, plan, do , check, and action.(siklus PCDA) yang memutar rodanya terus
menerus untuk mencegah terulangnya kerusakan.
Kemudian
implementasi TQM pada LAZ, dalam rangka mewujudkan lembaga zakat yang kredibel,
salah satu upaya yang harus di lakukan adalah dengan menerapkan TQM. Khususunya
pada LAZ, upaya untuk memperbaiki kualitas secara terus menerus dengan cara :
1.
LAZ dapat membuat
suatu posisi yang lebih strategis dalam hal pengelolaan zis dengan cara
mensosialisakan konsep fiqh yang lebih sesuai.
2.
LAZ dapat
meningkatkan hasil yang terbebas dari kerusakan dalam arti yang dapat
menghambat operasional lembaga.
Di harapkan dengan
perbaikian kualitas secara terus menerus dengan dua cara yaitu dimana LAZNAS
dapat mencapai tujuan untuk meningkatkan dana zis dari muzaki dan mampu mendistribusikan dana zis kepada
mustahik, serta mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara optimal
dan akhirnya dapat meningkatkan partisipasi masyarakat kepada keberhasilan
lembaga juga menigkatkan daya saing lembaga dalam bentuk kinerja yang tinggi.
Berdasrkan gambar, upaya yang harus di lakukan dalam
meningkatkan kualitas bisa dengan memperbaiki posisi organisasi dan
meningkatkan output yang terbatas dari kerusakan.[4]
Upaya memperbaiki posisi bisa di lakukan dengan memperbaiki jaringan yang
banyak atau membuat kantor cabang dan membuat diversifikasi konsepsi fiqh
zakat. Kedua upaya upaya untuk memperbaiki posisi tersebut mempunyai tujuan
akhir yakni meningkatkan penghimpunan dana zakat, infaq dan shodaqoh. Di sisi
lain untuk meningkatkan output yang terbebas dari kerusakan bisa di lakukan
dengan berbagai cara seperti: mengurangi biaya operasional, mengimplementasikan
manajemen yang terbuka dan transparan, dan melakukan optimalisasi terhadap
ptensi-potensi yang ada di masyarakat. Upaya
tersebut pada akhirnya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang pada
akhirnya memunculkan pasrtisipasi masyarakat yang besar pula.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Total
Quality Manajemen (TQM) merupakan sistemmanajemendalam suatu usaha untuk mewujudkan good governance
melalui perbaikan secara terus menerus atas produk, jasa, SDM, .
·
Menurut Deming
Menurut Deming
implementasi konsep mutu dalam sebuah organisasi memerlukan perubahan dalam
filosofi yang ada di sekitar mananjemen. Dalam perusahaan memerlukan perubahan
atau perbaikan secara berulang-ulang.
·
Menurut Crosby
menurut
Crosby, kemutlakaan bagi kualitas. Jadi kualitas harus sesuai dengan kebutuhan
bukan hanya sebagai kebaikan atau keistimewaan.
·
Meurut Joseph M. Juran
Adapun
karakteristik TQM menurut Joseph M. Juran antarala lain: kualitas adalah bagian
manajemen, sasaran pada kualitas harus di masukan dalam rencana bisnis.
DAFTAR PUSTAKA
Sekaran Uma.2006.Research
Methods For Business. Edisi 4 (edisi Bahasas Indonesia). penerbit Salemba
Empat. Jakarta
Siswanto Sutoyo & Aldridge, E John. 2005. Good Coorperate Governance: tatakelola
perusahaan yang sehat, PT. Damar Mulia, Jakarta.
Soewarsoe Hardjosoedarmo.2002. Total Quality
Manajemen.PT. ANDI. Yogyakarta.
[1].Sekaran
Uma.2006.Research Methods For Business.
Edisi 4 (edisi Bahasas Indonesia).Salemba Empat. Jakarta . Hal.122.
[2].Siswanto Sutoyo
& Aldridge, E John. Good Coorperate
Governance: tatakelola perusahaan yang sehat, PT. Damar Mulia, Jakarta.2005.
hal.94
[3].Soewarsoe
Hardjosoedarmo. Total Quality Manajemen.PT.
ANDI. Yogyakarta.2002. hal.17
[4]. ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar